Sun. Dec 8th, 2024
survei lokasi kebun durian Pesona Bukit Madani

LAGI – LAGI,
SAYA DIANGGAP GILA.

Wayan Supadno.

Sudah beberapa kali saya dianggap gila oleh orang lain. Bahkan tadi saat terima telpon spontan bilang kalau saya gila. Hanya karena saya masih mau membuat pembibitan Sawit yang katanya sudah terlalu luas sawit kita, Durian Musang King hingga setara luas tanam ratusan hektar dan ekstrim lagi Jengkol setara luas tanam ratusan hektar juga.

Ujung – ujungnya sahabatku yang bilang gila ke saya tadi, ikutan mau tanam lalu pesan bibit jengkol ke saya. Berarti ikut gila juga. Hehe.. Setelah saya suruh ngecek harga jengkol di pengepul saat ini ternyata Rp 18.000/kg. Andaikan jarak tanam 10×10 meter (populasi 100 pohon/ha), 300 kg/pohon setara 30 ton/ha/tahun. Kalau harganya Rp 10.000/kg di Petani maka omsetnya Rp 300 juta/ha/tahun. Anggap Rp 150 juta/ha/tahun sudah lumayan bagi petani.

Begitu juga durian, andaiakan populasinya 100 pohon/ha. Lalu jumlah butirannya hanya 50 dan harganya Rp 150.00/butir maka setara omsetnya 100 x 50 x Rp 150.000 = Rp 750 juta/ha/tahun. Ini sangat logis jika intensif usia dewasa. Biaya produksi (HPP = harga pokok produksi) akan makin murah lagi jika di bawahnya ditanam rumput pakan ternak sapi. Packchong misalnya.

Limbahnya jadi pupuk sehat jangka panjang. Karena sapi dewasa bisa menghasilkan 4 ton kohe/ekor/tahun. Jika 1 ha 5 ekor sapi maka dapat pupuk gratis 20 ton/ha/tahun. Praktis jadi kebun organik. Rumput gulma sengaja ditanam yang kadar proteinnya tinggi agar sapinya sehat cepat besar dan gemuk. Praktis biasanya jadi beban karena limbah berubah jadi nilai penambah laba maupun manfaatnya.

Dulu..

  1. Dianggap gila karena melakukan riset membuat formula pupuk hayati organik maupun hormonal, kan sudah banyak pabrik pupuk. Belum tentu bisa bersaing dengan pabrik pupuk yang sudah besar.
  2. Dianggap gila karena sewa lahan tandus 21 ha tahun 2009, dicetak ulang jadi sawah, karena yang subur saja belum tentu untung apalagi tandus. Tidak tahu dengan pola remediasi lahan tanduspun bisa sehat dan subur kembali. Jadi sangat produktif.
  3. Dianggap gila karena memotivasi anak muda agar gemar bertani inovatif, katanya sama saja mengajak anak muda hidup miskin, karena petani yang ada saja masih banyak yang miskin dan anak muda enggan bertani.
  4. Dianggap gila karena mengajak anak muda jadi pengusaha dengan modal dengkul, hanya melalui membangun diri jadi insan terpercaya. Padahal yang punya modal warisan banyak saja belum tentu bisa jadi pengusaha pencetak lapangan kerja penampung pengangguran.

Salam ??
Wayan Supadno
Pak Tani

Miliki Kebun Durian Bawor Bersama PT Catur Agro Sejahtera

perkebunan durian pesona bukit madani puncak dua
Info Hubungi : 0858 8188 5768 (Mas Tris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *